🦔 Renungan Kristen Untuk Suami Yang Menyakiti Istri

Kepadasuami, Paulus bilang: " Hai suami, kasihilah isterimu ". Jika suami tidak mengasihi istrinya, itu sama artinya dia tidak mengasihi tubuhnya sendiri. Ingat bahwa suami dan istri sudah menjadi 'satu tubuh'. Tidak pernah ada orang sehat dan normal yang membenci tubuhnya sendiri, tetapi sebaliknya, ia justru akan mengasuhnya dan merawatnya. Sayaselalu menyakiti hati istri saya, walaupun istri saya tidak membalas tetapi saya semakin menyakitinya. Saya tidak mempedulikan anak saya, dan saya pun sibuk dengan keegoisan saya sendiri. Yang dilakukan istri saya hanya berdoa dan berpuasa, bahkan saat ia mengandung anak kami yang ke 2, ia berpuasa Ester untuk saya. Metode1Mengetahui Apa yang Jangan Dilakukan. 1. Jangan salahkan diri sendiri. Alasan pasangan hidup Anda untuk selingkuh mungkin tidak selalu kentara, dan anda mungkin merasa alami untuk menyalahkan diri sendiri. Mungkin Anda berpikir anda telah menjadi renggang, atau tidak sangat bersedia di ranjang. Sepasangsuami istri Kristen Palestina mengenakan pakaian tradisional pada hari pernikahan mereka selama Pekan Warisan Palestina di kota Birzeit dekat kota Ramallah, Tepi Barat, pada 3 Agustus 2022. Bacaan Renungan harian Kristen Protestan Jumat 5 Agustus 2022. 5 Manfaat Cloud Storage Sebagai Media Penyimpanan yang Praktis & Aman. TRIBUNMANADOCO.ID - Keluarga Kristen yang dikasih dan diberkati Tuhan Yesus. Kristus telah menyerahkan diri-Nya menjadi korban penghapus dosa sekali untuk selama-lamanya (ayat 11-12). Jikasuami istri saling mencemooh, kedua-duanya akan merasa sakit, karena mereka telah dipersatukan oleh Tuhaan berkomitmen untuk bersatu. Jika suami istri mulai menaruh orang lain dalam rumah tangga mereka, maka keduanya akan merasa sakit, karena kesetiaan dan kesucian pernikahan itu telah mereka langgar. Satu sakit, keduanya sakit. Paulusmengingatkan supaya setiap orang mau merendahkan dirinya. Hal ini juga berlaku bagi pasangan suami istri, supaya keduanya jangan saling mengontrol satu sama lain. Sebaliknya, saling merendahkan diri satu sama lain. 4. Efesus 5: 33 Pemazmurberkata "Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti." (Mazmur 46:2). Tidak hanya sebagai tempat perlindungan dan kekuatan, tapi sukacita yang sejati pun sebenarnya berasal dari Tuhan, dan bukan dari manusia. Artinya, kita tidak harus menggantungkan kebahagiaan dan kegembiraan Makadari itu, segeralah rangkai kata mutiara yang menggambarkan rasa kecewa sama suami. Bila kesulitan merangkainya, tenang saja. Di bawah ini telah kami paparkan beberapa contohnya. 1. Tak Bahagia. Bukan karena kurangnya cinta, melainkan kurangnya persahabatan yang membuat pernikahan tak bahagia. Friedrich Nietzche. 2GuID. Ada beberapa pengertian tentang apa itu sehat. Menurut Kamus Bahasa Indonesia sehat adalah suatu keadaan/ kondisi seluruh badan serta bagian-bagiannya terbebas dari sakit. Sedangkan bila merujuk kepada Undang-Undang Kesehatan No 23 tahun 1992, sehat itu diartikan sebagai sebuah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan seseorang dapat hidup secara sosial dan ekonomis. Jadi kesehatan tidak hanya berbicara soal tubuh atau badan saja, namun berbicara tentang seluruh aspek hidup dua pengertian diatas maka kita juga dapat belajar bahwa menjaga kesehatan keluarga adalah tanggung jawab seluruh anggota keluarga. Jika sehat diartikan kondisi dimana seluruh tubuh atau setiap bagian terbebas dari sakit, maka keluarga yang sehat juga memiliki pengertian bahwa setiap anggota keluarga terbebas dari rasa sakit. Oleh karena itu menjaga keluarga yang sehat adalah tanggungjawab seluruh anggota untuk tidak saling setiap anggota keluarga tidak saling menyakiti, tetapi sebaliknya setiap anggota keluarga merasakan kebahagiaan dan saling membahagiakan maka itulah yang disebut sebagai keluarga yang sehat. Untuk itu setidaknya ada 2 hal yang wajib ada dalam keluarga agar bisa tetap Takut Akan TuhanHal yang membuat keluarga menjadi tidak sehat adalah karena adanya persoalan dalam hubungan antar anggotanya. Entah itu suami dengan istri, orangtua dengan anak atau kakak dengan adik. Dalam Mazmur 1281-6 dikatakan bahwa orang yang takut akan Tuhan itu adalah orang yang berbahagia. Bahkan lebih lanjut lagi disebutkan disana bahwa kebahagiaan itu tercipta karena setiap anggota dalam keluarga tersebut juga mengalami kebahagiaan dan berfungsi sesuai fungsinya 1281-61281 Nyanyian ziarah. Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!1282 Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!1283 Isterimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu!1284 Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan Kiranya TUHAN memberkati engkau dari Sion, supaya engkau melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu,1286 dan melihat anak-anak dari anak-anakmu! Damai sejahtera atas Israel!Dalam perikop Firman Tuhan tersebut disebutkan bahwa takut akan Tuhan merupakan sebuah kunci agar sebuah rumah tangga atau keluarga diberkati dengan kebahagiaan dan kesejahteraan. Suami akan mendapat berkat dalam jerih payah tangannya, istri akan seperti pohon anggur yang membawa sukacita dan anak-anaknya akan seperti tunas pohon zaitun yang artinya akan membawa damai sejahtera dalam keluarga akan Tuhan inilah yang akan menjaga setiap anggota keluarga untuk tidak saling menyakiti, tetapi sebaliknya saling membahagiakan. Takut akan Tuhan itu artinya apa sih?Arti sederhana dari takut akan Tuhan adalah menjauhi dosa dan menyadari kehadiran Tuhan. Takut akan Tuhan adalah hal penting yang harus ditanamkan dalam keluarga. Bila setiap anggota keluarga memiliki rasa takut akan Tuhan, maka mereka tidak akan saling menyakiti satu dengan yang lain. Suami yang takut akan Tuhan tidak akan berlaku kasar terhadap istri. Istri yang takut akan Tuhan tidak akan melawan suami. Anak-anak yang takut akan Tuhan tidak akan memberontak terhadap orangtua. Selain tidak akan saling menyakiti, setiap anggota yang takut akan Tuhan akan bisa menjaga diri ditengah godaan dan tantangan yang takut akan Tuhan tidak akan pernah tergoda oleh wanita lain yang dia jumpai diluar rumah. Istri yang takut akan Tuhan tidak akan main serong ketika ditinggal suami bekerja. Anak yang takut akan Tuhan tidak akan melakukan hal yang tidak benar dalam pergaulan mereka di luar takut akan Tuhan akan menjadi benteng yang kokoh bagi keluarga dari godaan dunia ini. Dengan demikian keluarga ini akan menjadi keluarga yang kuat dan menjaga kebahagiaannya dalam takut akan Tuhan. 2. Kasih Akan TuhanHal kedua yang perlu dan wajib ada dalam keluarga agar menjadi keluarga yang sehat dan bahagia adalah kasih akan Tuhan. Firman Tuhan dengan jelas mengatakan bahwa kasih adalah dasar hubungan dalam sebuah keluarga. Keluarga yang sehat itu dibangun diatas dasar hubungan yang sehat. Hubungan yang sehat adalah hubungan yang didasari oleh 522-33 jelas mengatakan bahwa kasih Kristus adalah dasar hidup sebuah keluarga. Kasih itu terwujud dalam tindakan istri yang tunduk kepada suami, suami yang mengasihi istri serta anak-anak yang taat kepada orangtua dan orangtua yang mengasihi menerapkan kasih pada keluarga, hal pertama yang perlu dilakukan adalah bahwa setiap anggota harus terlebih dahulu memiliki kasih akan Tuhan. Tuhan harus menjadi pusat kasih kita. Sebab Tuhan itulah sumber kasih yang akan memampukan kita untuk mengasihi sesama kita dan secara khusus keluarga kita. Efesus 522 Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,Efesus 525 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginyaEfesus 61 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah Kristus atau kasih Tuhanlah yang menjadi pusat kasih kita. Dengan mengasihi Tuhan, maka kita bisa mengasihi sesama dan yang paling dekat adalah keluarga. Dari Tuhanlah kita belajar mengasihi sesama, termasuk keluarga. Yesus adalah sentral kasih kita, tidak ada yang tersembunyi dihadapan-Nya. Kita bisa saja berbohong terhadap pasangan kita, bersandiwara didepan anak-anak. Namun kita tidak akan pernah bisa berbohong dan bersandiwara dihadapan Tuhan. Maka kalau hidup kita sudah bisa mengasihi Tuhan, kita akan bisa mengasihi sesama. Sebab kalau kita mengasihi Tuhan, kita akan belajar mengasihi apa yang Tuhan ketika kita mencintai seseorang, maka kita juga akan belajar mencintai apa yang dia cintai. Demikian kalau kita mengasihi Tuhan, maka kita akan mengasihi juga apa yang Tuhan kasihi, akan menyukai apa yang Tuhan sukai. Keluarga adalah tempat untuk kita belajar mengasihi dan mengekpresikan kasih Tuhan dalam hidup kita. Omong kosong bila kita berkata mengasihi orang lain bila kita tidak mengasihi keluarga kita sendiri. Tuhan sudah membuktikan kasihNya, kitalah yang perlu membuktikan kasih kita kepada Tuhan dengan cara mengasihi keluarga kasih kita terhadap Tuhan tercermin dalam bagaimana kita mengasihi keluarga kita? Sebab kasih kita itu tidak maha, artinya kita tidak bisa mengasihi semua orang dengan kadar kasih yang sama. Tentu ada yang menjadi target utama kita dalam kasih, yaitu gak bisa menolong semua orang, bukan karena gak mau tapi memang karena gak mampu. Kita mahluk yang terbatas. Tidak segala sesuatu bisa kita kerjakan, tapi Tuhan punya set pekerjaan yang Tuhan mau kita karena itu kita harus mengelola apa yang ada di sekitar kita, salah satu yang terpenting adalah keluarga kitaKita tidak bisa mengubah dunia, tetapi kita bisa mengubah kehidupan orang-orang terdekat kita, dimulai dari mengubah diri sendiri menjadi pribadi yang takut akan Tuhan dan memiliki kasih akan Tuhan. Biarlah kasih kita akan Tuhan terwujud nyata dalam kasih kita kepada keluarga kita. Dengan demikian hubungan antar anggota keluarga menjadi baik dan keluarga kita menjadi keluarga yang sehat. Miliki dua hal tersebut, takut akan Tuhan dan kasih akan Tuhan. Hal-hal itulah yang akan menjaga keluarga kita dari berbagai penyakit serta akan membuat keluarga kita bahagia dan sejahtera. Amin, selamat merenungkan.. Tuhan Yesus memberkati.. Sebagai istri, kita juga dituntut untuk mengasihi dan menghormati suami kita. Hal ini adalah perintah Allah yang tercantum dalam Alkitab"Sebab itu hendaklah perempuan merendahkan diri kepada suaminya, seperti kepada Tuhan." Efesus 522Ketika kita memarahi suami kita, kita tidak hanya merusak hubungan kita dengan dia, tetapi juga mengabaikan perintah Allah dan membiarkan keegoisan dan kemarahan kita mengendalikan tindakan kita. Kita juga mungkin merusak kepercayaan dan rasa aman yang dimiliki suami kita."Setiap orang harus cepat untuk mendengar, lambat untuk berbicara, lambat untuk marah, sebab kemarahan manusia tidak mengerjakan kebenaran Allah." Yakobus 119-20Kita harus selalu mengingat bahwa suami kita adalah anugerah dari Tuhan, dan kita harus memperlakukan dia dengan kasih sayang dan penghormatan yang sama seperti yang Tuhan berikan kepada kita. Kita harus selalu berusaha untuk memahami perasaan dan kebutuhan suami kita, serta memberikan dukungan dan perhatian yang dibutuhkan."Tetapi kamu, istri-istri, tunduklah kepada suamimu sebagai kepada Tuhan. Sebab suami adalah kepala isterinya, sama seperti Kristus juga kepala jemaat, yaitu Dia sebagai Juruselamat dari tubuh jemaat." Efesus 522-23Kita juga harus selalu memohon bimbingan dan kekuatan dari Tuhan dalam memenuhi peran sebagai istri yang baik dan mengasihi suami kita. Kita harus selalu mempercayakan hidup kita dan hubungan kita dengan pasangan kepada kita selalu mengasihi dan menghormati suami kita dengan cara yang sesuai dengan kebutuhan dan kepribadiannya, serta mempercayakan hidup kita kepada Tuhan dalam menjaga hubungan kita dengan pasangan kita. Jangan biarkan kemarahan dan keegoisan mengendalikan tindakan kita, tetapi biarkan kasih dan penghormatan yang ada dalam Kristus memimpin kita. Hadits Suami Menyakiti Istri – Seperti yang kita semua tahu bahwa laki-laki memang ditakdirkan untuk menjadi seorang kepala keluarga. Namun hal itu tidak berarti mereka dengan bebas mengatur, membentak, dan kasar terhadap istrinya. Selama yang dilakukan istri tidak perbuatan dosa, maka sebaiknya suami harus memaafkan. Bagaimanapun, tidak ada istri yang sempurna di dunia ini. Tidak baik bila hanya mengingat keburukan yang pernah dilakukan istri. Seorang istri adalah anak yang rela meninggalkan rumah orang tuanya dan bersedia untuk hidup bersama suami. Maka haram hukumnya jika seorang suami membuat istrinya menangis tanpa hak dan menyakiti istri. Hal tersebut telah disebutkan di dalam Al-Quran dan Hadits. Saat suami berbuat zalim kepada istrinya, maka dia telah melakukan dosa yang amat besar dan tubuhnya tidak lagi diharamkan dari api neraka. Sebagian besar orang mungkin saja beranggapan bahwa perempuan adalah racun dunia. Tapi perlu dipahami bahwa di dalam Islam sendiri, perempuan diibaratkan perhiasan dunia. Perempuan sendiri adalah sosok yang sangat istimewa, dimana mereka begitu tegar dan kuat dalam menjalani kehidupan. Akan tetapi disisi lain, mereka juga bisa berubah menjadi rentan dan rapuh. Sebab, bagaimanapun, tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Jangan hanya mengingat sisi buruknya saja, tapi ingatlah juga kebaikan seorang istri yang sudah merawatmu, menghidangkan makanan di atas meja, mencuci pakaianmu, serta mendidik anak-anakmu. Di dalam Al-Quran, tepatnya di Surat Al-Nisa ayat 19, menjelaskan mengenai hukum suami yang menyakiti istri, berikut adalah artinya “Hai orang-orang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata, dan bergaulah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, maka bersabarlah karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” Al-Nisa 19. Lalu, apakah ada hadist yang menjelaskan tentang suami menyakiti istri? Tentu saja ada. Untuk umat muslim pasti sudah tahu bahwa Islam adalah agama yang sangat lengkap. Semua hal sudah diatur supaya umat muslim bisa hidup secara terarah dan diridhoi oleh Allah SWT, termasuk juga urusan rumah tangga. Seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa di dalam Islam perempuan dianggap sebagai perhiasan dunia. Itu artinya, perempuan merupakan makhluk yang sangat istimewa. Maka dari itu, sebagai seorang suami, kamu harus memperlakukan istrimu dengan baik dan jangan menyakiti istri baik itu fisik ataupun psikis. Hadist Suami Menyakiti Istri dan HukumnyaHukum Suami Menyakiti IstriDosa-Dosa Suami Terhadap Istri1. Tidak Mengajarkan Ilmu Agama Kepada Istri2. Tidak Cemburu dengan Istri3. Tidak Memberi Nafkah Istri4. Membenci Istri5. Ringan Tangan kepada IstriRenungan untuk Suami yang Kasar kepada IstriRekomendasi Buku & Artikel TerkaitKategori Ilmu Berkaitan Agama IslamMateri Agama Islam Hadist Suami Menyakiti Istri dan Hukumnya Di dunia ini, masih ada banyak suami yang seringkali menyakiti istrinya dengan sangat mudah dan ringan tangan pada istrinya saat mereka berbuat salah. Padahal pada kenyataannya, masalah dapat diselesaikan dengan kepala dingin tanpa harus menyakiti fisik salah satunya. Bukannya minta maaf dan tidak mengulanginya lagi, istri justru akan merasa menderita luar dan dalam. Terlebih lagi, Islam melarang keras suami yang sering memukul istrinya. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah salah satu hadist suami menyakiti istri yang perlu kamu pahami. Dari Jabir bin Abdillah, bahwasannya Rasulullah bersabda ketika khutbah haji wada “Takutlah kalian kepada Allah SWT mengenai urusan istri kalian, karena kalian telah mengambilnya dengan amanat dari Allah SWT, dan kalian halalkan farjinya dengan kalimat Allah SWT, maka hak kalian atas mereka adalah supaya mereka kaum istri jangan mengizinkan orang yang kalian benci masuk ke rumah kalian. Kalau sampai mereka melakukannya maka pukullah mereka dengan pukulan yang tidak menyakiti, sedangkan hak mereka atas kalian adalah kalian berikan nafkah dan juga pakaiannya dengan cara yang baik” HR. Muslim 1218 Dari hadist di atas dapat kita simpulkan bahwa di dalam Islam kita tidak pernah diajarkan untuk berlaku kasar terhadap perempuan. Sebab, mereka juga manusia yang mempunyai perasaan yang lembut dan sangat mudah rapuh. Apabila disakiti sedikit saja, maka mereka akan merasa sakit hati yang luar biasa. Oleh sebab itu, perempuan harus diperlakukan dengan baik. Apabila perempuan melakukan kesalahan, maka jangan hadapi hal itu dengan kemarahan yang terlalu keras. Seperti yang kita pahami selama ini bahwa suami adalah imam bagi keluarganya. Suami diamanahkan oleh Allah SWT untuk menjadi seorang pemimpin bagi istri dan anak-anaknya. Walaupun kedudukan suami juga sebagai seorang kepala rumah tangga, itu bukan berarti mereka bisa seenaknya sendiri berlaku kasar terhadap istrinya, menyakiti hati istri dengan kata-kata kasar, terlebih sampai melakukan kekerasan. Sebagaimana yang sudah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW bahwa suami harus senantiasa berbuat baik kepada istrinya dan janganlah menyakiti hati istri. Tak hanya itu saja, Allah SWT juga berfirman, yang artinya “Dan para istri mempunyai hak yang seimbang dengan kewajiban mereka menurut cara yang ma’ruf.” QS. Al-Baqarah 228 Sementara itu, Ath-Thabari mengungkapkan bahwa ayat di atas memiliki makna tentang kewajiban bagi suami tidaklah hanya sekedar memberi nafkah saja, tapi juga berkewajiban untuk memperbaiki sikap terhadap istrinya dan juga tidak menyakiti hati istri. Hal tersebut dilakukan karena istri sudah menaati perintah Allah SWT dan menaati suami mereka dengan cara yang baik. Muawiyah bin Haidah pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, apa saja hak istri terhadap suaminya?” Rasulullah pun menjawab, “Engkau beri makan istrimu apabila engkau makan, dan engkau beri pakaian bila engkau berpakaian. Janganlah engkau memukul wajahnya, jangan menjelekkannya, dan jangan mendiamkannya kecuali di dalam rumah.” HR. Abu Dawud Dari dua dalil di atas, yaitu dari hadist dan juga Al-Quran, menjelaskan bahwa kedudukan istri di dalam Islam sangat dimuliakan. Seorang istri jangan hanya dibebankan kewajiban saja, tapi juga harus mendapatkan haknya dengan baik. Sementara suami juga tidak hanya sekedar mencari nafkah saja, tapi juga harus memperlakukan istri dengan baik dan selalu berkata baik kepada istri. Sebab, kata-kata yang kasar akan menyakiti hati istri. Hal itu berarti suami telah melanggar haknya yang harus dipenuhi sebagaimana yang sudah dijelaskan di atas. Adapun sebuah hadits yang menyebutkan bahwa laki-laki yang baik akhlaknya adalah seorang laki-laki yang bersikap baik kepada istrinya. Dari Abdullah bin Amr, beliau Shallallahualaihi wa sallam bersabda, “Orang yang imannya paling sempurna di antara kaum mukminin adalah orang yang paling bagus akhlaknya di antara mereka, dan sebaik-baik kalian adalah yang terbaik akhlaknya terhadap istri-istrinya.” HR. At Tirmidzi dan Ibnu Majah Lalu, bagaimana bila istri yang berbuat dosa dan melanggar agama? Allah berfirman dalam surat An-Nisa ayat 34, “…Wanita-wanita yang kalian khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka, dan jauhilah mereka di tempat tidur, dan pukullah mereka. Jika mereka menaati kalian, janganlah kalian mencari-cari jalan untuk menyusahkan mereka. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” Di dalam ayat di atas, bisa kita simpulkan bahwa bla istri melakukan suatu hal yang melanggar agama, maka sebagai seorang suami seharusnya menasehati istri dengan cara dan kata-kata yang baik. Apabila istri tidak dapat dinasehati, maka suami boleh mendiamkan mereka dan pisah ranjang. Apabila masih tidak bisa juga, maka suami diizinkan untuk memukul istrinya, tapi dengan syarat yaitu pukulan tersebut tidak boleh menimbulkan cedera dan tidak boleh memukul di bagian wajah. Selain itu, suami juga tidak boleh memukul dengan tongkat dan benda lainnya yang bersifat keras. Pukulan yang boleh dilakukan yaitu dengan menggunakan tangan dan tidak untuk menyakiti. Tapi hanya untuk pelajaran saja. Dibandingkan dengan laki-laki, sebenarnya perempuan adalah makhluk yang paling lemah, baik itu secara fisik maupun hati. Maka dari itu, sudah seharusnya suami bersikap baik dengan istri karena hati perempuan mudah sekali tersakiti. Suami wajib memperlakukan istrinya dengan baik kecuali istri melakukan perbuatan yang sangat keji. Namun, cara menegurnya juga tidak boleh sampai menyakiti hati istri ataupun kekerasan yang bisa membuatnya terluka. Dosa-Dosa Suami Terhadap Istri The Asian Parent Di bawah ini adalah berbagai macam dosa yang seringkali dilakukan oleh suami kepada istrinya karena mereka mengabaikan kewajiban kepada istrinya. 1. Tidak Mengajarkan Ilmu Agama Kepada Istri Suami yang sudah ahli dalam pekerjaannya, memberikan nafkah kepada istrinya, dan memenuhi berbagai macam kebutuhan istri mungkin sudah banyak. Tapi berapa banyak suami yang mau mengajarkan ilmu agama kepada istri dan juga anak-anaknya? Padahal pada dasarnya hal tersebut sudah menjadi kewajiban semua suami, yaitu wajib untuk menjauhkan diri dan keluarganya dari pedihnya azab kubur dan juga api neraka. Seperti hadist yang ada di bawah ini “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan melakukan apa yang diperintahkan,” QS. At-Tahrim 6. 2. Tidak Cemburu dengan Istri Bersikap cemburu dengan kadar yang normal bisa menjadi sebuah tanda cinta. Sehingga bila pasangan tidak merasa cemburu dengan istrinya, maka hal itu perlu dipertanyakan rasa cinta mereka. Terlebih bila istri jalan-jalan keluar rumah dengan laki-laki lain, namun pasangan tidak merasa cemburu. Itu adalah kesalahan besar yang dilakukan oleh suami. “Tiga golongan yang Allah tidak akan melihat mereka pada hari kiamat yaitu seseorang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, wanita yang menyerupai lelaki dan ad-Dayyuts,” HR An-Nasa’i hasan’ oleh syeikh Albani, lihat ash-Shahihah 674. 3. Tidak Memberi Nafkah Istri Sekarang ini sudah ada banyak contoh tentang suami yang tidak memberi nafkah kepada istrinya sama sekali. Hal tersebut adalah sebuah dosa besar bagi para suami. Karena memberikan nafkah kepada istri merupakan kewajiban dan tanggung jawab utama bagi suami. Bayangkan saja bila seorang istri yang sudah berkorban meninggalkan kedua orang tuanya untuk hidup bersama suami justru tidak dihargai dan tidak diberi nafkah. Hal tersebut juga sudah dijelaskan di hadits Rasulullah yang berbunyi ”Rasulullah bersabda, seseorang cukup dipandang berdosa bila ia menelantarkan belanja orang yang menjadi tanggung jawabnya,” Dawud CD, Muslim, Ahmad, dan Thabrani. 4. Membenci Istri Istri merupakan pasangan hidup seorang suami. Dengan istri, seorang suami akan mengarungi perjalanan hidup yang sangat panjang. Apabila suami membenci istrinya, maka kemungkinan besar mereka akan menghadapi sebuah kegagalan. Sebab, tema hidupnya tidak lagi memperoleh kepercayaan. Sehingga hal tersebut akan merusak hubungannya sendiri. Rasulullah SAW juga sudah memperingatkan kepada para suami untuk tidak membenci istrinya. Terlebih jika istrinya adalah seorang yang beriman, sebagaimana hadist di bawah ini “Janganlah seorang suami yang beriman membenci istrinya yang beriman. Jika dia tidak menyukai satu akhlak darinya, dia pasti meridhoi akhlak lain darinya,” Muslim. 5. Ringan Tangan kepada Istri Ringan tangan disini artinya mudah memukul dan menyakiti istri. Apabila ada masalah ataupun perselisihan seringkali suami memilih untuk menyelesaikannya dengan kekerasan. Hal tersebut sangat dibenci oleh Allah SWT. “Hendaklah engkau memberinya makan jika engkau makan, memberinya pakaian jika engkau berpakaian, tidak memukul wajah, tidak menjelek-jelekkannya…” Ibnu Majah dishahihkan oleh Syaikh Albani. Renungan untuk Suami yang Kasar kepada Istri Hingga saat ini, ada saja suami yang mempunyai sikap buruk seperti halnya sering membentak istrinya dan selalu menunjukkan sifat marah dengan berbagai alasan bahkan juga hanya karena masalah yang sepele. Selain itu, karena adanya masalah yang mungkin saja sedang dihadapi suami, seringkali istri yang justru menjadi pelampiasan dari kemarahannya tersebut. Pada akhirnya, suami mengatakan kata-kata yang kurang baik bahkan berlaku kasar terhadap istrinya. Hal yang seperti itu pastinya sangat berlawanan dengan apa yang sudah disampaikan oleh Rasulullah SAW, “Sebaik2 kalian, yaitu yg paling baik untuk istrinya serta saya yaitu orang yg paling baik diantara kalian pada istriku. [HR. Tirmidzi]. Islam adalah agama yang sangat memuliakan seorang istri seperti yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad terhadap istri-istrinya. Oleh sebab itu, Agama Islam sangat tidak suka dengan sikap suami yang berlaku buruk terhadap istrinya. Hal yang perlu dipahami oleh suami bila mungkin jasa-jasa yang sudah dilakukan oleh seorang istri memang tidak bisa dinilai dengan materi. Namun, beban seorang istri seperti halnya mengandung, melahirkan, membesarkan anak, dan juga mengurus suami serta semua urusan rumah tangga tidak bisa tergantikan oleh apapun. Perasaan perempuan yang sangat lembut dan penuh kasih sayang pastinya akan merasa sakit hati jika dibentak dan mendapatkan perlakuan kasar dari suaminya. Oleh karena itu, semua suami harus berpikir ulang jika ingin berbicara keras kepada istri. Hal yang mungkin saja terjadi jika suami sering membentak dan berlaku kasar terhadap istri adalah hati yang merasa terluka dan hal itu bisa saja membuat istri merubah sikapnya menjadi dendam, penuh benci, dan hilang perasaan cintanya yang tulus. Kemudian berganti dengan perasaan benci kepada para suami. Oleh sebab itu, janganlah sesekali berlaku kasar terhadap istri jika tidak ingin mendapatkan itu semua. Semua laki-laki yang sudah menjadi seorang suami seharusnya melakukan renungan dan berpikir ulang tentang semua hal yang sudah dilakukan oleh istri. Selain itu, suami juga seharusnya memikirkan tentang hukum menyakiti istri di dalam Islam. Sebagai seorang suami yang bijak, sudah seharusnya memperlakukan istri dengan baik, memeluknya, dan menyayanginya serta selalu berkata baik dan lembut. Sehingga hal itu akan menyejukkan hati istri. Itulah beberapa penjelasan hadist suami menyakiti istri yang harus dipahami dan direnungkan. Dengan alasan apapun, kekerasan tidak boleh dilakukan oleh siapapun, terlebih suami kepada istri. Karena hal itu tidak hanya menyebabkan luka fisik, tapi juga batin. Grameds bisa membaca buku-buku terkait hadits suami menyakiti istri dan tema pernikahan Islami lainnya di Sebagai SahabatTanpaBatas Gramedia selalu memberikan produk terbaik untuk Grameds. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait BACA JUGA 18 Kewajiban Suami Terhadap Istri yang Harus Dipenuhi Pernikahan Menurut Pandangan Islam Tujuan, Pengertian, Syarat Sah Kata Mutiara Islami Tentang Cinta dan Jodoh 15 Persiapan Pernikahan yang Harus Kamu Pikirkan Sebelum Menikah 10 Rekomendasi Buku Tentang Pernikahan ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien

renungan kristen untuk suami yang menyakiti istri